Panggil saja aku cipa, anak kecil yang lahir pada tanggal 13 November 2008. Aku anak perempuan satu-satunya di keluargaku, memiliki dua adik laki-laki yang masih kecil, dibesarkan di dalam keluarga yang bisa dibilang kurang komunikasi, dan juga anak yang jarang ditanya keadaannya. Aku anak yang selalu memendam segala masalah, dan juga anak yang jarang sekali bercerita.
Pada tahun 2016, aku yang berumur dibawah 6 tahun dan baru lulus TK, harus berpisah dengan orang tuaku, aku tinggal bersama orang tua ibuku (Mbah), mungkin di situ sedang terjadi masalah di dalam keluargaku, aku tidak seberapa tau,aku masih berumuran 6 tahun.
Aku dirawat oleh (Mbah) dari umur 6 tahun aku dibesarkan di sana, sampai aku berumur 9 tahun, pada saat aku menginjak usia 10 tahun, aku diambil atau dipinta kembali dengan ayah dan ibu, setelah kepergian (Mbah laki-laki) orang tua dari ibuku,di situ duniaku rasanya sangat mancur sekali, aku harus mengikhlaskan sesosok yang sudah merawat diriku dari umur 6 tahun hingga 9 tahun.
Pada tahun 2018, aku sudah tinggal bersama ayah dan ibu, rasanya aku masih ada rindu yang terpendam , setiap malam aku menangis dan selalu berdoa, bagaimana caranya agar (Mbah) bisa datang dalam mimpiku. Seiring berjalannya waktu dengan cepat, aku sudah mulai mengikhlaskan kepergiannya
Pada tahun 2021, pada saat aku berusia 13 tahun, kelas 1 SMP, pada tanggal 28 Mei 2021 tepat nya pada hari Sabtu aku sedang sekolah yang sedang melaksanakan kegiatan ekskul ,
aku harus kehilangan (Mbah perempuan) orang tua dari ibuku, di situ aku hancur sekali, ada rasa tidak percaya, padahal sebelum (Mbah) pergi, malamnya aku tidur dengan mbah, tapi paginya (Mbak) malah ninggalin aku, di hari itu aku melihat untuk terakhir kalinya wajah Mbah, dan untuk terakhir kalinya juga aku melihat (Mbah) menghembuskan nafas.
Aku diajak keluargaku untuk memandikan (Mbah), aku masih inget banget, pas bagian aku untuk mandiin mbah, aku kaget pas muka (mbah) dimadepin ke aku, Mbah senyum itu rasanya sudah nggak kuat buat nahan nangis, rasanya campur aduk banget.
Selesai mandiin aku ikut buat ngafanin, di situ muka (Mbah) tersenyum, seolah-olah (Mbah) bahagia bangtt, (Mbah) udah enggak ngerasain sakit lagi.
ya sudah selesai (Mbah )langsung dikuburin, aku masih nggak nyangka aja, secepat itu (Mbah) ninggalin aku.
Seiring waktu yang berjalan dengan cepat, nggak nyangka aku udah 4 tahun ditinggalin (Mbah perempuan & laki).
Seiring nya waktu aku harus terbiasa dengan kejadian itu, sekarang umurku baru ingin menginjak 16 tahun, aku berharap dengan duniaku agar selalu baik-baik saja.
Aku mengambil banyak pelajaran dari kejadian itu, walaupun aku anak yang kurang kasih sayang dari ayah dan ibu, anak yang selalu mandiri, dan aku beruntung jadi anakmu ayah ibu aku percaya kalian mendidik ku seperti itu, agar aku bisa hidup mandiri , dan menjadi anak yang kuat.
Aku tahu kalian menaruh banyak harapan di diriku, akan aku buktikan bahwa aku bisa.
harapanku hanya satu dan aku berdoa agar kalian selalu diberi umur panjang, aku ingin kalian melihat anak yang memendam semua masalah, akan sukses dan bisa membanggakan kalian.
Hidup lebih lama ya ayah ibu
aku tanpa mereka hanyalah anak kecil yang sering menangis, aku tanpa dukungan mereka tidak ada apa-apanya, aku hanyalah putri kecil mereka yang tidak pernah dianggap sudah menjadi dewasa, aku di mata mereka hanyalah anak kecil yang masih berumur 5 tahun.
Aku bangga menjadi anak mu ayah ibu, aku menjadi kuatt seperti ini karena kalian berdua.
Tolong hidup lebih lama ya aku masih butuh pundakmuu..
Semangat terus syifa. Ditunggu karya berikutnya.