Di sebuah kota kecil yang indah, Fauzy dan Siti adalah pasangan yang saling jatuh cinta. Mereka telah berpacaran selama beberapa tahun dan akhirnya memutuskan untuk mengambil lompatan dan menikah. Mereka segera menyadari bahwa untuk maju, mereka harus mengomunikasikan perasaan mereka secara terbuka, mendengarkan satu sama lain, dan menemukan kompromi yang memuaskan keinginan mereka berdua. Kegembiraan mereka tidak mengenal batas saat mereka memulai perjalanan persiapan pernikahan.
Beberapa tahun yang lalu, mereka memimpikan hari dimana mereka akhirnya akan menikah dan memulai babak baru dalam hidup mereka bersama. Namun, ada satu kendala besar yang menghadang mereka, yaitu kurangnya dana untuk menyelenggarakan pernikahan impian mereka.
Baik Fauzy maupun Siti berasal dari latar belakang sederhana, bekerja berjam-jam untuk mendapatkan penghasilan yang sedikit. Setiap sen yang mereka tabung didedikasikan untuk masa depan mereka, dan mereka segera menyadari bahwa pernikahan impian mereka semakin menjauh. Bertekad untuk menemukan cara, mereka mulai bertukar pikiran untuk mengumpulkan cukup uang untuk hari istimewa mereka.
Siti, sebagai seniman berbakat, memutuskan untuk membuka toko online untuk menjual lukisan dan sketsa buatan tangannya. Dia mencurahkan hati dan jiwanya ke dalam karya seninya, menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyempurnakan setiap karya. Namun, pasarnya kompetitif dan penjualannya lambat. Tampaknya bakat seninya saja tidak cukup untuk menghasilkan dana yang mereka butuhkan.
Sementara itu, Fauzy mulai bekerja ekstra di toko kelontong setempat, mengorbankan tidur dan waktu luangnya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Dia mendorong dirinya hingga batasnya, didorong oleh cintanya pada Siti dan impian pernikahan mereka yang sempurna. Namun, bertambahnya jam kerja berarti lebih sedikit waktu yang dihabiskan bersama Siti, dan hubungan mereka mulai tegang karena tekanan, menguji kesabaran dan kemampuan mereka untuk berkompromi.
Ketika rasa frustrasi mereka bertambah, Fauzy dan Siti menyadari bahwa mereka memerlukan pendekatan yang berbeda. Mereka memutuskan untuk menghubungi teman dan keluarga mereka untuk mendapatkan dukungan, dengan mengadakan acara penggalangan dana di kota mereka. Mereka mengadakan pameran yang dilengkapi dengan permainan, musik live, dan undian, dengan harapan dapat mengumpulkan cukup uang untuk mewujudkan impian mereka. Saudara dan kerabat bersukacita ketika berita keberhasilan mereka menyelesaikan tantangan pernikahan menyebar. Seluruh komunitas berkumpul untuk membantu mewujudkan pernikahan impian mereka
Hari itupun akhirnya tiba, dan seluruh masyarakat berkumpul untuk mendukung Fauzy dan Siti. Matahari bersinar terang, memancarkan sinar hangat sepanjang perayaan. Orang-orang tertawa, menari, dan menikmati suguhan lezat buatan sendiri. Kemurahan hati masyarakat mengalir ke dalam toples donasi, perlahan mengisinya dengan koin dan uang kertas.
Di akhir pekan acara, Fauzy dan Siti diliputi rasa syukur. Mereka telah berhasil mengumpulkan cukup uang untuk menutupi biaya pernikahan mereka, dan yang lebih penting, mereka merasakan cinta dan dukungan dari komunitas mereka, memperkuat keyakinan mereka akan kekuatan cinta dan persatuan.
Dengan pernikahan impian mereka kini dalam jangkauan mereka, Fauzy dan Siti memulai perjalanan merencanakan hari istimewa mereka. Setiap pilihan yang mereka ambil, mulai dari tempat hingga detail terkecil, merupakan cerminan rasa cinta dan penghargaan mereka terhadap orang-orang yang telah mendukung mereka.
Saat ini, mereka harus memilih tanggal untuk hari besar mereka. Setelah mempertimbangkan dengan cermat, mereka memutuskan pada hari yang cerah di tengah bulan ketika bunga-bunga akan mekar sempurna, menambah keindahan alami pernikahan outdoor mereka. Mereka juga harus memilih tempat yang dapat menampung teman dan keluarga mereka. Mereka mengunjungi berbagai lokasi dan akhirnya menemukan taman yang sempurna dengan pemandangan danau terdekat yang menakjubkan. Itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan dan mereka tidak sabar untuk mengucapkan sumpah janji di sana.
Karena tanggal dan tempat sudah ditentukan, mereka mengalihkan perhatian ke undangan. Siti selalu menjadi penggemar kerajinan tangan, jadi dia memutuskan untuk merancang dan membuat undangannya sendiri. Dia menghabiskan waktu berjam-jam dengan hati-hati memilih kertas, font, dan warna yang tepat, memastikan bahwa setiap detail mencerminkan kisah cinta mereka.
Mereka menyadari bahwa mereka ingin mengabadikan momen spesial mereka. Mereka menyewa seorang fotografer dan videografer berbakat yang akan menangkap semua emosi dan kegembiraan yang akan terungkap di hari besar mereka.
Akhirnya hari besar pun tiba. Matahari bersinar, bunga-bunga bermekaran, dan cinta beterbangan di udara. Fauzy dan Siti berjalan menyusuri lorong, dikelilingi oleh orang-orang yang mereka cintai, mengucapkan sumpah perkawinan sepenuh hati dan berjanji untuk menghabiskan sisa hidup mereka bersama.
Kini, mereka siap memulai petualangan pernikahan, bergandengan tangan, berjanji untuk saling mencintai dan mendukung selamanya. Hari pernikahan mereka telah menandai awal dari babak indah dalam hidup mereka, selamanya mengenang kenangan yang tercipta selama masa ajaib persiapan pernikahan.
Semoga dalam perjalanan pernikahan Fauzy dan siti,
langgeng sampai akhir hayat…Aamiin
Harus tetap menemui kekasih walaupun hari-hari kita yang sangat sibuk, meskipun sebentar menemui nya asalkan kita niat dah tulus untuk menemui kekasih kita.
pelajaran yang sya dapat dari cerita ini adalah, jangan mudahh menyerah,kita haruss pantang menyerah untuk meraih apa yang kita inginkan dan memperluas lagi rasa sabarr pada diri kitaa masing-masing
Terus lah mencari pasangan sampai itu menjadi jodohmu
sangat bagus