Berlari mengejar mimpi yang tak pasti
Tersandung terseok kutetap paksakan diri
Bongkahan batu tajam tetap kutapaki
Tapi apa mana semua hanya imaji halusinasi atau sekedar mimpi
Saat senja memburu akupun terkulai
Nyatanya tak ada satupun yang kudapat
Aku hanya kembali menanti dan mengulang esok hari
Karena aku mendamba mencari dan berlari penuh emosi
Aku sadar
Aku tak setegar Raden Intan yang gagah perkasa
Aku tidak sekuat batu karang pantai Ketang
Aku tidak setinggi dan Sekokoh gunung Rajabasa
Aku si kecil yang punya mimpi
Aku mundur satu langkah untuk melihat diriku
Betapa bodohnya aku
Lariku mengejar mimpiku ternyata melupakanMu
Tuhan bimbinglah aku
By Suntoro (dalam buku Lampung Selatan segala musim)