Pagi itu, Pak Wagiyo bersiap di depan rumahnya di Pasuruan, menunggu Mas Izal yang akan mengantarnya ke Bakauheni. Tugas monitoring siswa PKL kali ini membawa Pak Wagiyo ke berbagai tempat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perjalanan panjang ini sudah direncanakan matang, demi memastikan bahwa para siswa mendapat pengalaman berharga.
“Pagi, Pak Wagiyo! Sudah siap?” sapa Mas Izal sambil membukakan pintu mobil.
“Siap, Mas. Ini demi masa depan anak-anak kita,” jawab Pak Wagiyo dengan semangat.
Di Kapal Eksekutif Ferizy
Di Bakauheni, Pak Wagiyo memilih kapal eksekutif yang ia pesan melalui aplikasi Ferizy. Di kapal, ia duduk menikmati pemandangan laut. Tiba-tiba, seseorang di sampingnya bertanya, “Mau ke mana, Pak?”
“Oh, saya mau ke Solo dan Yogya. Mau monitoring anak-anak yang PKL di sana,” jawab Pak Wagiyo.
“Hebat sekali, Pak. Saya kira sudah jarang guru yang sampai turun langsung seperti ini,” kata pria itu kagum.
Pak Wagiyo tersenyum. “Bisa jadi, Pak. Tapi ini sudah tugas dan tanggung jawab saya. Dunia kerja perlu kesiapan nyata, bukan sekadar teori.”
Merak ke Solo dengan Bus Rosalia
Setelah tiba di Merak, Pak Wagiyo melanjutkan perjalanan ke Solo dengan bus Rosalia. Pukul 3 pagi, bus tiba di Terminal Tirtonadi. Ia menghabiskan waktu subuh dengan beristirahat di mushola terminal sambil menunggu pagi.
Pukul 7 pagi, Pak Wagiyo melanjutkan perjalanan ke PT. Lintas Data Prima di Sukoharjo, tempat salah satu siswa, Toni, sedang PKL. Saat tiba di sana, ia disambut ramah oleh Mbak Nada, staf administrasi yang sudah menunggu.
“Selamat pagi, Pak Wagiyo! Silakan masuk, kami sudah menunggu kedatangan Bapak,” sapa Mbak Nada.
“Terima kasih, Mbak Nada,” jawab Pak Wagiyo, seraya melangkah ke ruang tamu kantor.
Tak lama, Toni datang menemuinya. “Selamat pagi, Pak. Maaf kalau saya terlambat,” ucap Toni sambil tersenyum sedikit gugup.
“Pagi, Toni. Bagaimana pengalamanmu di sini?” tanya Pak Wagiyo.
“Alhamdulillah, Pak. Saya belajar banyak tentang pengolahan data. Tapi Rizal nggak bisa datang, Pak, karena baru selesai shift malam, jadi dia ketiduran,” jelas Toni.
Pak Wagiyo mengangguk. “Baiklah, nanti tolong sampaikan pada Rizal, jangan sungkan menghubungi saya jika ada hal yang ingin didiskusikan.”
Mbak Nada tersenyum. “Anak-anak di sini memang belajar keras, Pak. Kami senang bisa membantu,” katanya.
Monitoring di CV Rumah Mesin
Setelah selesai di Sukoharjo, Pak Wagiyo melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta untuk mengunjungi CV Rumah Mesin. Di sana, ia disambut dengan ramah oleh Pak Alfian, yang sudah mengurus administrasi kedatangan Pak Wagiyo.
“Selamat siang, Pak Wagiyo. Selamat datang di CV Rumah Mesin,” sapa Pak Alfian.
“Terima kasih, Pak Alfian. Bagaimana kabar siswa-siswa saya yang PKL di sini?” tanya Pak Wagiyo.
Pak Alfian menghela napas. “Sebenarnya, ada tujuh siswa perempuan yang PKL di sini, Pak, tapi karena mereka masuk shift sore, kami tidak bisa menghadirkan mereka sekarang. Padahal, kami sudah menginformasikan kedatangan Bapak di grup WA.”
Pak Wagiyo tampak sedikit kecewa. “Wah, saya berharap bisa bertemu mereka. Tahun lalu, para siswa sangat sigap dan hadir saat pembimbing datang. Tapi, baiklah, semoga mereka tetap serius belajar di sini.”
Pak Alfian mengangguk penuh pengertian. “Betul, Pak. Kami juga terus memantau agar mereka mendapatkan pengalaman maksimal.”
Monitoring di Life Media, Sewon, Bantul
Selesai dari CV Rumah Mesin, Pak Wagiyo menuju Life Media di Sewon, Bantul. Di sana, ia disambut Pak Eksan, pimpinan Life Media, bersama dua siswa yang PKL, Yogi dan Ardi.
“Selamat siang, Pak Wagiyo! Terima kasih sudah jauh-jauh datang ke sini,” sambut Pak Eksan.
“Siang, Pak Eksan. Bagaimana perkembangan anak-anak ini selama PKL?” tanya Pak Wagiyo.
Pak Eksan tersenyum. “Mereka sangat antusias, Pak. Yogi dan Ardi ini membantu banyak dalam proyek kami. Anak-anak rajin, disiplin, dan cepat belajar.”
Pak Wagiyo melihat ke arah Yogi dan Ardi. “Saya bangga sama kalian. Teruslah belajar dan gunakan kesempatan ini dengan baik.”
“Siap, Pak!” jawab Yogi dan Ardi serempak.
Bertemu Pak De Waluyo dan Emping di Hari Kedua
Keesokan harinya, Pak Wagiyo janjian dengan Pak De Waluyo di hotelnya. Pak De Waluyo datang membawa oleh-oleh emping kesukaan Pak Wagiyo.
“Wah, emping dari Yogya! Terima kasih banyak, Pak De,” kata Pak Wagiyo sambil membuka bungkusan emping itu.
“Sama-sama. Eh, katanya mau Jumatan di Masjid Jogokariyan, ya?” tanya Pak De Waluyo.
“Betul, Pak De. Masjid Jogokariyan terkenal sekali. Saya ingin lihat langsung,” jawab Pak Wagiyo antusias.
Pak De Waluyo menjelaskan sejarah masjid itu dan bagaimana pengelolaan masjid dibuat untuk melayani jamaah dan masyarakat sekitar. Pak Wagiyo mendengarkan dengan penuh perhatian.
Di Masjid Jogokariyan dan Pasar Beringharjo
Selepas Jumatan di Masjid Jogokariyan, Pak Wagiyo merasa terkesan dengan suasana masjid yang penuh berkah. Selesai shalat, ia melanjutkan perjalanan ke Pasar Beringharjo, tempat ia ingin mencari oleh-oleh untuk keluarganya.
Di pasar, Pak Wagiyo didekati oleh nenek penjual tas dan suvenir. Nenek itu tampak antusias menawarkan barang-barangnya.
“Monggo, Pak, tasnya bagus ini. Murah dan awet buat oleh-oleh,” kata nenek itu sambil tersenyum lebar.
Pak Wagiyo tertawa kecil. “Terima kasih, Bu. Saya masih lihat-lihat dulu, ya.”
Tapi nenek itu tak patah semangat. “Kalau sekadar lihat-lihat boleh, Pak. Tapi kalau tertarik, boleh beli ya, buat istri di rumah.”
Pak Wagiyo tersenyum dan akhirnya membeli satu tas dari nenek itu sebagai kenang-kenangan.
Pulang ke Kalianda
Hari ketiga, Pak Wagiyo kembali ke Terminal Jombor untuk pulang ke Kalianda. Setibanya di terminal, Mas Izal sudah menunggu bersama anak Pak Wagiyo yang ikut menjemput.
“Gimana perjalanan, Pak?” tanya anaknya penuh rasa ingin tahu.
“Luar biasa. Banyak pengalaman baru, dan Bapak bangga melihat anak-anak didik berkembang,” jawab Pak Wagiyo.
Perjalanan panjang ini mengajarkan Pak Wagiyo banyak hal, terutama soal pentingnya membimbing dan memastikan anak-anak didik mendapat pengalaman terbaik. Meskipun melelahkan, tugas ini dijalankan dengan sepenuh hati, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
Analısıs Hikayat dan cerpen
Nama: Ageng bagus
Valla dino
kelas X TKJ 1
Judul: Hikayat Sı mıskın
Latar
•tempat: pasar, hutan, istana raja
Waktu: 3 bulan lamanya, malam
Suasana: Sedih dan penderitaan, Kasıhan dan belas kasih
Alur : Alurnya maju
penokohan: protagonis: Si miskin
Antagonis: Raja
fritagonis = Anak sı mıskın
Resan /amanat: Sabar dalam menghadapi cobaan, keteguhan berdoa dam dan berusaha kepercayaan pada keadılan tuhan.
Cerpen
Judul: perjalanan panjang menuju mimpi
Latar
tempat: Desa/kampung kota/daerah prantavan Sekolah/kampus rumah tempat bur istirahat
Waktu: pukul 7 pagi
Suasana : kesedihan dan keputus asaan, kegalavan dan keraguaan kebahagiaan dan kepuasan
Alur: Alurnya maju
ponokohan:
protagonis:pak wagıyo
tritagonis :mas Izal
Antagonis: tidak ada
Pesan/amanat: Perjalanan panjang ini mengajarkan Pak Wagiyo banyak hal, terutama pentingnya membimbing dan memastikan anak-anak didik mendapat pengalaman terbaik. Meskipun melelahkan, tugas ini dijalankan dengan sepenuh hati, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
Perjalanan panjang ini mengajarkan Pak Wagiyo banyak hal, terutama soal pentingnya membimbing dan memastikan anak-anak didik mendapat pengalaman terbaik. Meskipun melelahkan, tugas ini dijalankan dengan sepenuh hati, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
Perjalanan panjang ini mengajarkan pak Wagiyo banyak hal terutama soal pentingnya membimbing Demi memastikan bahwa para siswa mendapat pengalaman berharga
Perjalanan panjang ini mengajarkan pak Wagiyo banyak hal terutama soal pentingnya, membimbing Demi memastikan bahwa para siswa mendapat pengalaman berharga
penting nya membimbing demi memastikan bahwa para siswa mendapat pengalaman berharga
Perjalanan panjang ini mengajarkan pak Wagiyo banyak hal terutama soal pentingnya membimbing Demi memastikan bahwa para siswa mendapat pengalaman berharga
ANALISIS HIKAYAT DAN CERPEN
NAMA:TEGAR SATRIA PUTRA
KELAS:X TKJ 1
judul:hikayat si miskin
latar
1.LATAR:
TEMPAT:istana,rumah,negeri,tempat, pembuangan sampah,taman raja,negara antah berantah,hutan, kampung,pasar
WAKTU:dahulu kala,suatu hari,malam,siang hari,pagi hari,sehari hari,petang,tiga bulan malam empat belas hari
SUASANA:sedih, gembira,tegang, menyedihkan,dan mengharukan
2.ALUR/PLOT:MAJU
3.TOKOH/PENOKOHAN:
•SI MISKIN: protagonis
•ISTRI SI MISKIN: protagonis
•RAJA:antagonis
•WARGA KAMPUNG:antagonis
•ORANG PASAR:protagonis
4.SUDUT PANDANG:orang ketiga serba tahu
5.AMANAT: hadapilah seumur rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati jangan memandang orang dari luar tetapi lihatlah ke dalam hatinya hendaknya kita menolong sesama yang sedang kesulitan
CERPEN
Judul: perjalanan panjang menuju mimpi
1.Latar
tempat: Desa/kampung kota/daerah prantavan Sekolah/kampus rumah tempat bur istirahat
Waktu: pukul 7 pagi
Suasana : kesedihan dan keputus asaan, kegalavan dan keraguaan kebahagiaan dan kepuasan
2.Alur: Alurnya maju
3.ponokohan:
protagonis:pak wagıyo
tritagonis :mas Izal
Antagonis: tidak ada
4.SUDUT PANDANG:ORANG KETIGA
5.Pesan/amanat: Perjalanan panjang ini mengajarkan Pak Wagiyo banyak hal, terutama pentingnya membimbing dan memastikan anak-anak didik mendapat pengalaman terbaik. Meskipun melelahkan, tugas ini dijalankan dengan sepenuh hati, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.
ANALISIS HIKAYAT DAN CERPEN
NAMA:TEGAR SATRIA PUTRA
KELAS:X TKJ 1
judul:hikayat si miskin
latar
1.LATAR:
TEMPAT:istana,rumah,negeri,tempat, pembuangan sampah,taman raja,negara antah berantah,hutan, kampung,pasar
WAKTU:dahulu kala,suatu hari,malam,siang hari,pagi hari,sehari hari,petang,tiga bulan malam empat belas hari
SUASANA:sedih, gembira,tegang, menyedihkan,dan mengharukan
2.ALUR/PLOT:MAJU
3.TOKOH/PENOKOHAN:
•SI MISKIN: protagonis
•ISTRI SI MISKIN: protagonis
•RAJA:antagonis
•WARGA KAMPUNG:antagonis
•ORANG PASAR:protagonis
4.SUDUT PANDANG:orang ketiga serba tahu
5.AMANAT: hadapilah seumur rintangan dan cobaan dalam hidup dengan sabar dan rendah hati jangan memandang orang dari luar tetapi lihatlah ke dalam hatinya hendaknya kita menolong sesama yang sedang kesulitan
CERPEN
Judul: perjalanan panjang menuju mimpi
1.LATAR
tempat: Desa/kampung kota/daerah prantavan Sekolah/kampus rumah tempat bur istirahat
Waktu: pukul 7 pagi
Suasana : kesedihan dan keputus asaan, kegalavan dan keraguaan kebahagiaan dan kepuasan
2.ALUR: Alurnya maju
3.PENOKOHAN:
•protagonis:pak wagıyo
•tritagonis :mas izal
•Antagonis: tidak ada
4.SUDUT PANDANG:orang ketiga
5.PESAN/AMANAT: Perjalanan panjang ini mengajarkan Pak Wagiyo banyak hal, terutama pentingnya membimbing dan memastikan anak-anak didik mendapat pengalaman terbaik. Meskipun melelahkan, tugas ini dijalankan dengan sepenuh hati, demi masa depan generasi muda yang lebih baik.