Di sudut kota kecil bernama Kalianda, terdapat sebuah sekolah kejuruan yang terkenal dengan jurusan teknik bangunannya. SMK Dua Kalianda, begitu orang-orang menyebutnya. Di sekolah ini, siswa-siswinya dibekali dengan berbagai keterampilan yang akan membawa mereka ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Aditya, salah satu siswa kelas XI jurusan teknik bangunan, tak pernah membayangkan bahwa pengalaman PKL (Praktik Kerja Lapangan) akan mengubah hidupnya. Bersama teman-temannya, Aditya mendapatkan penempatan PKL di sebuah perusahaan konstruksi yang cukup terkenal di kota itu.
Hari pertama PKL, Aditya dan teman-temannya berkumpul di depan kantor perusahaan konstruksi tersebut. Rasa gugup bercampur dengan antusiasme terpancar di wajah mereka. Mereka disambut oleh Pak Budi, seorang mandor yang akan menjadi pembimbing mereka selama PKL.
“Selamat datang, anak-anak. Kalian akan belajar banyak di sini. Ingat, di dunia kerja ini, disiplin dan kerja keras adalah kunci,” ucap Pak Budi sambil tersenyum. Kata-kata itu terus terngiang di benak Aditya sepanjang hari.
Mereka segera dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Aditya ditempatkan di proyek pembangunan sebuah gedung perkantoran. Ia merasa bangga bisa ikut serta dalam proyek besar seperti itu. Hari-hari pertama diisi dengan pengenalan alat dan material yang akan digunakan.
Aditya yang pada awalnya merasa canggung, perlahan mulai terbiasa. Ia terkesan dengan cara kerja para pekerja bangunan yang cekatan dan terampil. Mereka bekerja dengan penuh dedikasi, meski di bawah terik matahari yang menyengat.
Pada suatu hari, Pak Budi memberi kesempatan kepada Aditya untuk memimpin sebuah tugas kecil. Aditya ditugaskan untuk memastikan bahwa campuran beton yang digunakan sesuai dengan standar. Tanggung jawab ini membuatnya merasa dipercaya dan bersemangat.
“Bisa, Dit?” tanya Pak Budi, memastikan Aditya siap dengan tanggung jawabnya. Aditya mengangguk mantap. “Bisa, Pak. Saya akan berusaha sebaik mungkin,” jawabnya penuh keyakinan.
Tugas itu ternyata tidak mudah. Aditya harus mengukur dengan teliti, mencampur material dengan proporsi yang tepat, dan memastikan hasil akhirnya sempurna. Ia bekerja keras, dibantu oleh teman-temannya. Saat campuran beton itu akhirnya digunakan, Pak Budi memberikan pujian atas hasil kerja mereka.
Waktu terus berjalan, dan Aditya semakin menguasai berbagai keterampilan baru. Dari memasang bata, mengecor lantai, hingga memasang rangka atap. Setiap hari selalu ada hal baru yang dipelajari, dan setiap tantangan yang dihadapi membuatnya semakin percaya diri.
Di sela-sela waktu istirahat, Aditya sering berbincang dengan para pekerja senior. Mereka berbagi cerita dan pengalaman, memberikan nasihat berharga tentang dunia kerja. Dari mereka, Aditya belajar bahwa kerja keras dan ketekunan adalah kunci kesuksesan.
Pada minggu terakhir PKL, Aditya dan kelompoknya diberi tugas untuk menyelesaikan sebuah ruangan kantor. Mereka bekerja siang dan malam, berusaha memberikan hasil terbaik. Keringat bercucuran, tangan mereka lecet, namun semangat tak pernah pudar.
Saat ruangan itu akhirnya selesai, Aditya merasa bangga. Ia menatap hasil kerja keras mereka dengan senyum lebar. “Ini adalah hasil kerja kita semua. Kerja keras kita tidak sia-sia,” ucap Aditya kepada teman-temannya.
Hari terakhir PKL, mereka mengadakan acara perpisahan sederhana. Pak Budi memberikan sertifikat kepada setiap siswa sebagai tanda penghargaan atas kerja keras mereka. “Kalian semua telah bekerja dengan baik. Saya bangga dengan kalian,” kata Pak Budi.
Aditya merasa sedih harus meninggalkan tempat itu. PKL telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran berharga. Ia tidak hanya belajar tentang teknik bangunan, tetapi juga tentang tanggung jawab, kerjasama, dan semangat juang.
Setelah kembali ke sekolah, Aditya dan teman-temannya menceritakan pengalaman mereka kepada guru dan siswa lainnya. Mereka berbagi cerita tentang tantangan yang dihadapi dan keberhasilan yang diraih. Pengalaman PKL telah menginspirasi mereka untuk terus berusaha dan belajar.
Aditya kini lebih yakin dengan pilihannya di jurusan teknik bangunan. Ia bercita-cita menjadi seorang insinyur yang handal dan membangun banyak gedung megah di masa depan. Ia tahu bahwa jalan yang harus ditempuh masih panjang, tetapi ia siap menghadapi segala rintangan.
Pengalaman PKL juga mengajarkan Aditya tentang pentingnya kerja sama tim. Ia menyadari bahwa dalam sebuah proyek besar, tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Setiap orang memiliki peran penting dan kontribusi mereka sangat berarti.
Kini, Aditya dan teman-temannya terus belajar dengan semangat baru. Mereka tidak hanya mengejar nilai, tetapi juga berusaha untuk menguasai keterampilan yang akan berguna di dunia kerja nanti. PKL telah membuka mata mereka tentang realitas dunia kerja yang sesungguhnya.
Cerita PKL Aditya dan teman-temannya di SMK Dua Kalianda menjadi inspirasi bagi siswa-siswa lainnya. Mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan semangat, segala impian bisa diwujudkan. Masa depan cerah menanti mereka, dan mereka siap menghadapinya dengan penuh keyakinan.
Good Job👍👍👍
Mereka membuktikan bahwa dengan kerja keras, disiplin, dan semangat, segala impian bisa diwujudkan