Bergelut dengan malas dan kantuk,
Di pagi ini harus segera bersiap.
Melipat sajadah, mengganti koko dan sarung dengan seragam kebanggaan,
Terlintas jelas di angan saat gerbang mulai bergerak menutup.
Kulaju sepeda motorku melintasi batas waktu,
Jangan terlambat atau harus balik kanan.
Pelajaran dan tugas menjadi beban,
Penat dan peluh menjadi aroma.
Tak mudah dan tentu lelah,
Namun tetaplah berjuang.
Wahai tarunaku,
Jangan kau siakan perjuanganmu,
Jangan kau kendurkan semangatmu.
Berjuanglah dan yakinlah,
Jalan ini menuju masa depanmu,
Meraih asa meninggalkan susahmu.
Susahnya pelajaran kelak menjadi senjatamu,
Lelahnya praktikmu kelak akan menjadi kesaktianmu.
Ibadah dan doamu menjadi bentengmu,
Nikmati prosesmu karena itu masamu.
Setiap pagi, saat langit masih remang-remang, aku melaju dengan tekad membara. Jalanan lengang, seolah memberi ruang untuk merenung. Di setiap hembusan angin pagi yang menerpa wajah, aku mengingat pesan orang tua. Perjuangan ini bukan sekadar untuk diriku sendiri, tapi untuk mereka yang selalu mendukung di belakang.
Di sekolah, pelajaran demi pelajaran datang silih berganti. Tugas menumpuk, menantang kesabaran dan ketekunan. Ada saat-saat di mana aku merasa ingin menyerah, namun bayangan masa depan selalu memberi kekuatan. Setiap deret angka dan rumus yang rumit, setiap teori yang harus dipahami, adalah bagian dari perjalanan menuju impian.
Di sore hari, saat matahari mulai condong ke barat, latihan fisik dan praktik di lapangan menuntut energi lebih. Keringat bercucuran, tubuh letih, namun semangat tak boleh pudar. Setiap gerakan, setiap langkah, adalah bagian dari proses mengasah keterampilan. Di balik setiap kesulitan, tersimpan hikmah dan pembelajaran berharga.
Malam tiba, saat istirahat menjadi kebutuhan. Namun, sebelum terlelap, ada doa yang selalu dipanjatkan. Doa untuk kekuatan, doa untuk ketabahan, dan doa untuk impian yang ingin diraih. Ibadah menjadi sumber ketenangan, menjauhkan dari kegelisahan dan memberi keyakinan bahwa segala usaha akan berbuah manis.
Lihat di ujung sana, ada orang tuamu menanti suksesmu,
Penuh harap dengan berjuta rasa.
Jangan biarkan air mata menjadi kesedihan,
Jadikan air mata kebahagiaan,
Obati lelahnya dengan persembahan.
Kehidupan di sekolah adalah miniatur dari kehidupan sesungguhnya. Tantangan yang dihadapi kini adalah persiapan untuk tantangan yang lebih besar di masa depan. Setiap kesulitan adalah peluang untuk belajar, setiap kegagalan adalah kesempatan untuk bangkit. Dalam setiap langkah, ada doa dan dukungan dari mereka yang mengharapkan kesuksesan.
Malam ini,
Tidurlah dan bermimpilah, nak,
Karena esok akan kaujelangi
Hari yang baru dengan semangat yang diperbarui.
Setiap pagi adalah awal dari perjuangan,
Setiap malam adalah waktu untuk merefleksi.
Impian adalah peta, usaha adalah jalan,
Dan doa adalah pemandu.
Berjuanglah tanpa kenal lelah,
Karena di ujung jalan ini, ada cahaya terang menanti