MENGUKIR MASA DEPAN DI ATAS KERTAS
Di hamparan kertas putih, kami merajut mimpi,
Menggores garis-garis, mengukir harapan tanpa tepi.
Bukan sekadar gambar, bukan sekadar sketsa,
Namun bayangan masa depan yang penuh cinta.
Kami adalah arsitek muda, pengukir zaman,
Membangun dari angan, menara-menara keemasan.
Dalam setiap lekuk dan lengkung yang kami susun,
Tersimpan asa, tersirat doa, terukir hasrat yang tersusun.
Di dalam dinding kelas, guru adalah pemandu,
Mengalirkan ilmu seperti sungai yang tak pernah beku.
Membimbing tangan-tangan kami,
Menuju karya yang akan abadi.
Setiap bangunan yang kami rancang,
Adalah puisi tak tertulis yang berterima kasih pada siang dan malam.
Dengan pensil sebagai pena, dan kertas sebagai kanvas,
Kami menulis sejarah yang tak lekang oleh masa.
Tiang-tiang harapan, jendela-jendela impian,
Setiap sudut adalah cermin dari jiwa yang beriman.
Kami menggali ilmu seperti menelusuri lorong-lorong tua,
Menemukan harta karun dalam setiap detik yang berlalu.
Batu bata dan semen adalah kata dan kalimat,
Mengokohkan cerita yang akan kami bangun tanpa pengkhianat.
Di SMK, jurusan arsitektur ini,
Kami belajar tentang hidup, tentang mimpi, dan tentang diri.
Mengukir masa depan di atas kertas,
Adalah mencipta kehidupan yang akan menggetarkan batas.
Dengan semangat yang tak pernah padam,
Kami akan terus melangkah, mengukir nama dalam setiap bangunan yang terpendam.
Dan kelak, ketika kami melihat ke belakang,
Kami akan tersenyum, melihat bagaimana kami mulai dari bayang-bayang.
Mengukir masa depan di atas kertas,
Adalah janji kami, kepada dunia, dan kepada hati yang tak pernah lepas.
Ok
Lanjut besok pagi
siap dan
laptop lemot