Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pria bernama Damar. Damar adalah seorang yang sederhana, tetapi pikirannya selalu sibuk. Dia selalu memikirkan berbagai masalah yang datang dalam hidupnya, mulai dari pekerjaan, keluarga, hingga masa depan yang tampak samar.
Setiap pagi, Damar bangun dengan perasaan cemas. Dia merasa bahwa hidupnya penuh dengan tekanan dan tantangan. Pikirannya selalu dipenuhi dengan “bagaimana jika” dan “seandainya”. Dia khawatir tentang hal-hal yang belum terjadi dan merisaukan hal-hal yang sudah berlalu. Ini membuatnya sulit untuk menikmati momen-momen kecil dalam hidup.
Suatu hari, Damar bertemu dengan seorang wanita tua bijak bernama Nenek Sari di taman kota. Nenek Sari duduk di bangku taman dengan tenang, menikmati sinar matahari pagi dan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan.
“Damar, anakku, mengapa wajahmu tampak begitu muram?” tanya Nenek Sari dengan lembut.
Damar menghela napas dan duduk di sebelah Nenek Sari. “Nenek, hidup ini begitu sulit. Pikiran saya selalu penuh dengan kekhawatiran dan stres. Saya merasa tidak pernah bisa menikmati hidup ini.”
Nenek Sari tersenyum. “Damar, tahukah kamu bahwa pikiran kita memiliki kekuatan besar atas kualitas hidup kita? Apa yang kita pikirkan, itulah yang kita rasakan.”
Damar mengernyitkan dahinya. “Maksud Nenek?”
“Jika kamu selalu memikirkan hal-hal negatif, kekhawatiran, dan ketakutan, maka hidupmu akan penuh dengan stres dan kecemasan. Tetapi jika kamu memilih untuk memfokuskan pikiranmu pada hal-hal positif, bersyukur atas apa yang kamu miliki, dan hidup di saat ini, maka kamu akan merasakan kebahagiaan dan ketenangan,” jelas Nenek Sari.
Damar terdiam, merenungkan kata-kata Nenek Sari. “Jadi, Nenek, bagaimana saya bisa mengubah cara berpikir saya?”
“Mulailah dengan hal-hal kecil, Damar. Setiap pagi, tuliskan tiga hal yang kamu syukuri. Fokuskan pikiranmu pada hal-hal baik dalam hidupmu. Ketika pikiran negatif muncul, sadari mereka dan gantilah dengan pikiran positif. Meditasi dan latihan pernapasan juga bisa membantumu menenangkan pikiran.”
Damar mengangguk perlahan. Dia memutuskan untuk mencoba nasihat Nenek Sari. Setiap pagi, dia menulis hal-hal yang dia syukuri, meskipun itu hanya hal-hal kecil seperti secangkir kopi hangat atau sinar matahari yang cerah. Dia juga mulai bermeditasi dan melakukan latihan pernapasan setiap hari.
Seiring berjalannya waktu, Damar mulai merasakan perubahan. Dia merasa lebih tenang dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup. Pikiran negatif masih muncul, tetapi dia belajar untuk tidak terjebak di dalamnya. Dia mulai melihat hidup dengan perspektif yang lebih positif dan menemukan kebahagiaan dalam momen-momen sederhana.
Nenek Sari benar, pikir Damar. Pikiran kita memang memiliki kekuatan besar atas kualitas hidup kita. Dan dengan mengubah cara kita berpikir, kita bisa mengubah hidup kita menjadi lebih baik.
Sabar dan semangat buat Damar.. Be healthy and be succes… Aamiin yaa Rabbalalaamiin 🤲