Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Arif adalah seorang pemuda yang cerdas, namun sayangnya ia sering terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sifat tergesa-gesa inilah yang seringkali membuatnya menyesal di kemudian hari.
Suatu hari, Arif pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Saat sedang berjalan, ia bertemu dengan seorang kakek tua yang sedang duduk di bawah pohon besar. Kakek itu tampak tenang dan damai, matanya memancarkan kebijaksanaan yang mendalam. Arif penasaran, lalu mendekat dan menyapanya.
“Selamat siang, Kek. Bolehkah aku duduk di sini?” tanya Arif.
Kakek itu tersenyum hangat dan mengangguk. “Tentu, duduklah, anak muda.”
Setelah beberapa saat, Arif berkata, “Kek, aku selalu merasa bingung. Aku sering membuat keputusan yang salah, dan itu membuatku menyesal. Bagaimana caranya aku bisa menjadi bijaksana seperti kakek?”
Kakek itu menatap Arif dengan lembut, lalu menjawab, “Untuk menjadi bijaksana, kau harus belajar dari waktu dan pengalaman. Kebijaksanaan tidak datang dalam semalam. Ia tumbuh dari kesabaran, ketenangan, dan kemampuan untuk mendengar, baik kepada diri sendiri maupun orang lain.”
Arif terdiam, mencoba memahami kata-kata kakek itu. “Tapi, bagaimana caranya aku bisa bersabar dan tenang? Kadang-kadang, aku merasa dunia ini bergerak terlalu cepat.”
Kakek itu mengeluarkan sebuah cangkir dari tasnya dan meletakkannya di depan Arif. “Bayangkan hidupmu seperti cangkir ini,” katanya. “Jika kau mengisinya terlalu cepat, air akan meluap dan tidak dapat menampung apa-apa lagi. Namun, jika kau mengisinya perlahan, kau dapat menikmati setiap tetes yang masuk, dan cangkir itu akan penuh tanpa meluap.”
Arif menatap cangkir itu dengan penuh perhatian. Ia mulai mengerti apa yang dimaksud oleh kakek itu. “Jadi, aku harus belajar untuk lebih sabar dan tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan?”
Kakek itu tersenyum lagi, kali ini lebih dalam. “Benar sekali, anak muda. Bijaksana berarti mampu menahan diri, berpikir sebelum bertindak, dan tidak membiarkan emosi menguasai dirimu. Ketika kau bisa mengendalikan dirimu, keputusanmu akan lebih tepat dan hidupmu akan lebih tenang.”
Arif mengangguk, merasa tercerahkan oleh nasihat kakek itu. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk mulai belajar lebih sabar, mendengar lebih baik, dan tidak lagi tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Sejak hari itu, Arif mulai menjalani hidup dengan cara yang berbeda. Setiap kali ia dihadapkan pada pilihan sulit, ia akan berhenti sejenak, berpikir dengan hati-hati, dan bertanya pada dirinya sendiri apa yang sebenarnya terbaik untuk dilakukan. Perlahan tapi pasti, Arif menjadi pemuda yang lebih bijaksana, dan ia pun dikenal di desa sebagai seseorang yang selalu memberikan nasihat yang baik kepada siapa saja yang memintanya.
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang didapat dengan cepat. Kebijaksanaan lahir dari pengalaman, kesabaran, dan ketenangan hati. Seperti cangkir yang diisi perlahan, hidup kita akan lebih bermakna jika kita belajar untuk menikmati setiap momen dan membuat keputusan dengan penuh pertimbangan
Luar biasa,ditunggu karya selanjutnya
terima kasih atas apreasisasi semoga bermanfaat……
ceritanya sangat bagus
Kisah ini mengajarkan kita bahwa setiap manusia harus memiliki kebijaksanaan yang meliputi pengalaman, kesabaran, dan ketenangan hati
terima kasih atas apreasisasi semoga bermanfaat……
cerita nya sangat memotivasi kita
terima kasih atas apreasisasinya semoga bermanfaat……
Cerita nyaa sangat Bagus dan menarik untuk di baca, di tunggu karya selanjutnya
baik insyaAlloh…semoga bermanfaat
Belajar bijaksana itu lebih baik, dari pada belajar munafik yang sangat tidak baik, jadi harus bijaksana biar baik.terima kasih
” kesabaran adalah pengalaman dari ketenangan hati”
Kisah ini mengajarkan kita bahwa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang didapat dengan cepat.
Bijaksana bukanlah sesuatu yg didapat dengan cepat, kebijaksanaan lahir dari pengalaman, kesabaran,dan ketenangan hati
Secerdas-cerdas nya kamu jangan tergesa-gesa mengambil keputusan yang belum dipertimbangkan
Jika kita ingin bijaksana kita harus berusaha dan bersabar dalam menjalani suatu ujian…karena setiap tujuan pasti ada cobaan
…sekian dari saya …wassalamu’alaikum
Kelass kinggg 🔥🔥
Sangat bagus 👍
kesimpulannya bahwa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang didapat dengan cepat, dan cobalah untuk belajar bijak supaya menjadi pribadi yg baik
Tetaplah bersabar,sesulit apapun keadaan mu,ajari hatimu agar bisa menerima keadaan,tanpa membenci knyataan.
ceritanya sangat bagus dapat memotivasi, ditunggu karya selanjutnya
Kebijaksanaan lahir dari pengalaman, kesabaran, dan ketenangan hati.
Bijaksana bukanlah sesuatu yang didapat dengan cepat, kebijaksanaan lahir dari ketenangan hati
kesimpulannya bahwa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang didapat dengan cepat, dan cobalah untuk belajar bijak supaya menjadi pribadi yg baik…
follow ig saya dapawww___
cerita yang memotivasi saya “bahwa untuk menjadi bijaksana kita harus membuat keputusan dengan penuh pertimbangan dan kesabaran”
Cerita nya bagus di tunggu karya selanjutnya
Kesimpulan bahwa kebijaksanaan bukanlah sesuatu yang mudah didapat tapi tapi diukir dalam kemampuan
Bagus sekali
Analisis hikayat dan cerpen
Nama: Muhammad Andreatama
Kelas: X TKJ 1
Judul: 1) Hikayat si miskin
2) belajar menjadi bijaksana
Analisis unsur intrinsik
1) Latar
•Tempat
– Hikayat 1) negeri Antah beranta, Hutan, Pasar, Taman raja, istana raja, kampung
– Cerpen 2) Desa kecil di Pegunungan, Hutan, dan di bawah Pohon
• Waktu
– Hikayat 1) tiga bulan Lamanya, dan malam
– Cerpen 2) Siang hari
• Suasana:
– Hikayat 1) menyedihkan, Penuh Penderitaan, Penuh harapan dan Suka cita
– Cerpen 2) Tenang, damai, dan Sejuk
2 Alur
Hikayat: menggunakan Alur maju
Lerpen: menggunakan Alur maju
3) Penokohan
Hikayat:
– Protagonis: Si miskin (orang Pertama)
– Antagonis orang-orang Pasar
– tritagonis : Maharaja indera Dewa
Cerpen:
– Protagonis: Arif (orang Pertama)
– Antagonis: tidak ada
– tritagonis: kakek tua (orang kedua)
4)pesan/Amanat
Hikayat:
• Kesabaran akan membuahkan hasil
• Kesetiaan dalam menghadapi cobaan akan mendapat balasan
• Rendah hati dan tidak putus asa dalam menghadapi kesulitan
• Pertolongan Allah akan datang pada waktu yang tepat
Cerpen:
• Kebijaksanaan membutuhkan proses dan waktu
• Kesabaran adalah kunci dalam mengambil keputusan
• Belajar dari pengalaman dan nasihat orang yang lebih bijak
• Pengendalian diri penting dalam mencapai kebijaksanaan