Pagi itu masih gelap ketika aku berangkat kerja. Rasanya, angin dingin pagi yang menusuk tak lagi terasa asing. Setiap hari, jalanan ini adalah saksi dari langkah-langkahku, langkah pengabdian yang aku tempuh dengan penuh tekad.
Saat ini, aku adalah seorang karyawan/staff honorer di sebuah sekolah menengah kejuruan. Bertahun-tahun mengabdi dengan gaji yang pas-pasan, aku tetap bertahan karena kecintaanku pada profesi yang Aku jalankan saat ini. Tapi, dalam hati kecilku, aku selalu berharap bisa mendapatkan status yang lebih baik. Profesi ini tidak mudah, namun sejak awal aku tahu ini adalah panggilan hidupku. Bagiku, bekerja di dunia pendidikan adalah sebuah pengalaman yang menuntutku untuk memberikan pelayanan dalam bentuk jasa, pikiran maupun tenaga, meskipun sering kali lelah dan waktu istirahat terasa singkat. Ada kepuasan tersendiri yang tidak bisa diukur dengan apapun, terutama saat melihat senyum siswa, rekan kerja bahkan tamu yang datang dari luar dengan penuh bahagia.
Hari demi hari berlalu. Aku tak pernah berhenti bersyukur atas kesempatan ini. Pengabdian selama 15 Tahun ini memang menuntut banyak untuk Aku bersikap sopan santun, ramah dan murah senyum. Hampir waktuku habis ditempat kerja dengan memberikanku makna dan kebahagiaan yang lebih dalam. Aku belajar untuk terus Ikhlas dan bertanggung jawab atas apa yang Aku kerjakan disekolah.
Hari itu, aku memandangi kalender di dinding kamarku. Sebuah lingkaran merah tebal mengelilingi tanggal yang sudah lama kutunggu-tunggu. Tanggal pengumuman seleksi PPPK, Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, yang kuikuti dengan harapan besar. Pikiranku melayang di awal mula aku mengikuti seleksi ini. Tapi, dalam hati kecilku, aku selalu berharap bisa mendapatkan status yang lebih baik. Dan ketika ada kabar tentang rekrutmen PPPK, aku tahu inilah kesempatan terutama bagi kami yang sudah bertahun-tahun mengabdikan diri sebagai tenaga honorer. Dengan adanya PPPK, terbuka jalan untuk meraih status dan jaminan pekerjaan yang lebih baik. Namun, di balik kesempatan itu, ada ujian berat yang harus dilalui.
Berbekal tekad dan doa, aku mulai mempersiapkan segalanya. Setiap malam, aku belajar dan mengulang materi, membayangkan masa depan yang lebih baik. Sesekali, rasa lelah dan putus asa datang menghampiri, namun aku selalu ingat alasan mengapa aku memulai. Mimpi untuk memberi yang terbaik bagi keluargaku.
Hari ujian tiba. Dengan hati yang berdebar, aku duduk di depan layar komputer. Soal-soal yang muncul terasa sulit, tapi aku tetap berusaha tenang dan fokus. Setiap jawaban yang kutulis adalah hasil dari kerja keras dan doa. Setelah selesai, aku keluar dari ruangan dengan perasaan campur aduk antara lega dan khawatir.
Minggu demi minggu berlalu. Pengumuman yang ditunggu pun akhirnya tiba. Pagi itu, aku terbangun dengan perasaan gelisah. Setelah mengumpulkan keberanian, aku membuka situs pengumuman. Nafasku terasa tercekat saat melihat namaku tercantum sebagai salah satu yang lulus seleksi.
Air mataku jatuh tanpa bisa kutahan. Ini bukan hanya soal status pekerjaan, tapi ini adalah pencapaian yang telah lama kudambakan. Aku teringat perjuangan panjang, malam-malam tanpa tidur, doa-doa yang tak pernah henti. Semua itu kini terbayar. Aku mengirim pesan kepada keluargaku, mengabarkan tentang berita baik ini.
Hari itu, aku tahu bahwa masa depanku berubah. Aku kini adalah seorang PPPK, dengan tanggung jawab yang lebih besar untuk mengabdi pada pendidikan. Tapi, di balik semua itu, aku juga tahu bahwa perjuanganku belum selesai. Ini adalah awal dari babak baru, di mana aku harus terus memberikan kinerja yang terbaik bukan hanya untuk diriku sendiri, tetapi untuk setiap siswa, rekan kerja dan untuk masyarakat yang kuhadapi.
Pencapaian ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru. Aku yakin, dengan semangat dan kerja keras, aku bisa terus melangkah maju dan memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan negeri ini. Pencapaian ini adalah hadiah atas kerja keras dan ketekunanku. Agar bisa terus melangkah maju dan memberikan kontribusi nyata bagi pendidikan Negeri ini. Tapi lebih dari itu, ini adalah bukti bahwa mimpi-mimpi besar bisa tercapai dengan usaha, doa, dan keyakinan
hal yang aku pelajari dari cerita diatas : pencapaian bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari tantangan baru.
Cerita nya sangat keren dan bagus
mantep
Hal yang saya pelajari hari ini dan cerita yang sangat bagus
Dari sini saya belajar untuk pantang menyerah dan terus berdoa dan juga kita harus berani melangkah untuk masa depan kita
Teruslah berusaha untuk mencapai suatu yang di inginkan, dan jangan pernah menyerah seberat apapun rintangannya