Ketika Ahmat, seorang pemuda dari desa kecil, pertama kali naik pesawat, dia merasa seperti memasuki dunia baru penuh keajaiban. Dari saat dia melangkahkan kaki ke dalam kabin pesawat, matanya berbinar-binar melihat betapa canggihnya pesawat tersebut. Deretan kursi yang berbaris rapi, lampu-lampu yang bersinar lembut, dan suara mesin yang bergetar halus membuat Ahmat merasa seolah-olah dia berada di masa depan.
Ahmat, seorang pemuda sederhana dari desa kecil, dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang selalu berbaik hati, pintar bergaul, ceria, dan berpikiran positif. Tidak mengherankan jika keberuntungan sering kali berpihak padanya. Salah satu keberuntungan yang Ahmat dapatkan adalah doorprize untuk perjalanan menuju sebuah kota di Filipina.
Ketika Ahmat pertama kali mendengar bahwa namanya diumumkan sebagai pemenang doorprize, dia hampir tidak bisa mempercayai telinganya. Dia merasa seperti sedang bermimpi mendapatkan hadiah yang begitu luar biasa. Dalam benaknya, kesempatan untuk mengunjungi negara lain dan menjelajahi kota baru adalah sebuah petualangan yang tidak ternilai harganya.
Dengan semangat yang menggebu, Ahmat mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk perjalanannya. Dia mencari informasi tentang kota tujuan di Filipina, membuat daftar tempat-tempat menarik yang ingin dikunjunginya, dan bahkan belajar beberapa frasa dasar dalam bahasa Filipina. Ahmat ingin memastikan bahwa dia akan mendapatkan pengalaman terbaik dan bisa berinteraksi dengan orang-orang lokal selama perjalanannya.
Tidak hanya bersemangat untuk perjalanannya, Ahmat juga senang berbagi kebahagiaannya dengan orang-orang di sekitarnya. Dia menceritakan tentang hadiah doorprize yang didapatkannya kepada teman-teman dan keluarganya. Mereka semua turut berbahagia dan mendukung Ahmat untuk menikmati setiap momen dari perjalanan tersebut.
Di dalam hatinya, Ahmat berharap bahwa perjalanan ini akan memberinya perspektif baru dan memperkaya pengetahuan tentang kebudayaan dan kehidupan di negara lain. Dia bertekad untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada selama di Filipina untuk belajar dan tumbuh sebagai individu. Dengan semangat positif dan hati yang penuh syukur, Ahmat siap memulai petualangan baru yang akan memperkaya hidupnya.
Namun, satu hal yang paling menarik perhatian Ahmat adalah para pramugari yang dengan senyum manis menyambut setiap penumpang. Dia terpesona dengan kecantikan dan keramahan mereka. Ahmat, yang belum pernah melihat pramugari sebelumnya, bahkan sempat terpikir bahwa mungkin mereka adalah sejenis bidadari yang ditugaskan untuk memastikan kenyamanan para penumpang di langit.
“Selamat datang di penerbangan kami, Pak. Apakah Anda butuh bantuan?” tanya seorang pramugari dengan senyum yang membuat hati Ahmat berdebar-debar.
Saat pesawat mulai melaju di landasan, Ahmat mulai merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Tangannya memegang erat kursi pesawat, seolah-olah mencari pegangan yang lebih kuat dari sekadar sabuk pengaman. Segala keberaniannya seperti menciut ketika deru pesawat semakin keras, menghentakkan tubuh besi besar ini menuju udara.
Setelah pesawat lepas landas, Ahmat tidak bisa menahan rasa kagumnya melihat pemandangan dari jendela. Awan-awan putih yang mengambang seperti kapas, gunung-gunung yang menjulang, dan sungai-sungai yang berkelok-kelok terlihat begitu indah dari atas. Ahmat merasa seperti burung yang terbang bebas di angkasa.
“Wow, ini luar biasa,” gumamnya pada diri sendiri sambil terus memandang ke luar jendela.
Di luar jendela, langit tampak cerah membiru, dihiasi dengan sedikit awan putih yang bergerak kencang seiring dengan kecepatan pesawat yang semakin meningkat. Ahmat merasakan perutnya melayang saat roda-roda pesawat meninggalkan tanah, dan tiba-tiba, dia sudah berada di udara, melayang di atas dunia yang biasa dia kenal.
“Mengagumkan,” gumam Ahmat dalam hati, meskipun rasa gugup masih menyelimuti dirinya. Dia mencoba menarik napas dalam-dalam, membiarkan pemandangan yang menakjubkan dari ketinggian membantu menenangkan hatinya. Awan-awan yang dulu tampak jauh, kini seolah bisa disentuh dengan tangan. Indahnya pemandangan ini membuat Ahmat lupa sejenak akan rasa takutnya.
Dengan berangsur-angsur, ketegangan di tubuhnya mulai mereda, dan Ahmat mulai menikmati sensasi terbang yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Ini adalah awal dari petualangan yang tidak akan pernah dia lupakan, sebuah perjalanan yang akan membuka matanya pada dunia yang lebih luas.
Meski terpesona, Ahmat tidak bisa sepenuhnya menghilangkan rasa gugupnya. Setiap kali pesawat sedikit berguncang, dia meremas sandaran kursinya dengan erat. Dia mendengarkan dengan seksama setiap pengumuman yang dibuat oleh pramugari, seolah-olah itu adalah pesan penting dari makhluk luar angkasa.
Ketika pesawat mulai mengalami turbulensi ringan, Ahmat menoleh ke pramugari dengan wajah cemas. Melihat ekspresi tenang mereka, Ahmat sedikit merasa lebih baik. “Kalau mereka tidak panik, berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” pikirnya.
Setelah beberapa jam di udara, pesawat akhirnya mendarat dengan mulus. Ahmat menghela napas lega. Perasaan gugupnya berangsur hilang, digantikan oleh rasa bangga dan gembira. Pengalaman ini adalah salah satu yang tidak akan pernah dia lupakan.
Ketika meninggalkan pesawat, Ahmat menyempatkan diri untuk mengucapkan terima kasih kepada pramugari yang telah membuat perjalanannya begitu menyenangkan. “Ini adalah perjalanan yang sangat berkesan bagi saya,” katanya dengan senyum lebar.
Dan dengan begitu, Ahmat melanjutkan perjalanannya dengan segudang cerita baru yang siap dibagikan kepada teman-temannya di desa. Dia sudah tidak sabar untuk menceritakan bagaimana dia terbang di langit dan melihat dunia dari sudut pandang yang sama sekali berbeda.
jadi lah orang baik di semasa hidup kita ,maka keberuntungan akan datang tiap saat
ceritanya sangat bagus seru
“
ceritanya sangat bagus seru
“